Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia.
Kabupaten Kuansing disebut pula dengan rantau Kuantan atau
sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau
(Rantau nan Tigo Jurai).[4]
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan adat istiadat serta bahasa Minangkabau.[5]
Kabupaten ini berada di bagian barat daya Provinsi Riau dan merupakan
pemekaran dari Kabupaten Kampar.
Wisata Alam
Kabupaten ini memiliki beberapa kawasan wisata alam di antaranya Air
Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan
sekitar 37 km dari Taluk Kuantan, merupakan sebuah air terjun yang bertingkat
tujuh, dan aliran sungai terus mengalir ke Batang
Kuantan. Begitu juga di antar jalan lintas pulau padang - pangkalan
indarung, terdapat kawasan Air Terjun Delapan Tingkat, terletak kurang
lebih 5 km dati desa Pulau Padang.
Kemudian sekitar kawasan bukit barisan terdapat juga Air Terjun Guruh
Gemurai di Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik sekitar 25 km dari Taluk Kuantan
dan Danau Kebun Nopi sekitar 3 km dari Lubuk Jambi, ibu kota Kecamatan
Kuantan Mudik. Masih di Kecamatan Kuantan Mudik terdapat juga Pemandian air
panas di seberang Sungai Pinang, 33 km dari Taluk Kuantan.
Sekitar 3 km dari Taluk Kuantan, di desa Koto Sentajo yang ditetapkan
sebagai Desa Wisata. Masih dapat disaksikan peninggalan sejarah atau
adat nenek moyang berupa rumah adat dengan bagunan asli dengan motif khusus.
Masyarakat di desa tersebut masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima
dari nenek moyang leluhurnya. Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh
meninggalkan kebiasaan lama itu, namun ada hal-hal tertentu yang tidak mau
ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini
terdapat hutan lindung seluas 5.000 ha. Selanjutnya dari arah Taluk Kuantan
menuju Kiliran Jao, terdapat Danau Mesjid terletak 3 km dari Taluk
Kuantan.
Pacu Jalur
"Jalur" atau perahu untuk pacu jalur.
Pacu Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah
kabupaten Kuantan Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Taluk
Kuantan yang berada di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan
sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi,
ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia,
festival pacu jalur ini ditujukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Republik Indonesia Indonesia. Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu
panjang, semacam perlombaan Perahu Naga di negeri tetangga Malaysia dan Singapura,
yaitu sebuah perahu atau sampan yang terbuat dari kayu pohon yang panjangnya
bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu
panjang tersebut adalah Jalur. Adapun tim pendayung perahu (jalur) ini
berkisar antara 50 - 60 orang.
Sebelum acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan
acara-acara hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh
peserta dan masyarakat sekitar, terutama yang berada di Taluk Kuantan. Pada acara
Festival Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah
Daerah setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya berkaitan dengan
Festival Pacu Jalur tersebut.
Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari
kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata
nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan ini biasanya
diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut pula
peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan
Thailand.
Perahu Baganduang, Kuansing
Pendulang emas di Sungai Singingi, Kel. Muaralembu, Kec.
Singingi, Kuansing
Beberapa kawasan wisata lainnya seperti Tambang Emas di Logas, Arung Jeram
di Sungai Singingi dan Pangkalan Indarung, Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan
Bukit Baling di Singingi, Gua Bunian di Bukit Kanua, kawasan Hiking dan Tracking
di Bukit Batabuah. Rumah Tradisional Tua Koto Rajo, Kompleks Candi Sangan. Ada beberapa kerajinan yang dapat di jadikan buah tangan, seperti pahatan,
tekat, suji dan lainnya. Selain itu juga terdapat beberapa upacara tradisional,
seperti: Upacara pernikahan, Upacara Belian atau Bulian.
Perahu Baganduang adalah atraksi budaya dan perayaan masyarakat Kuantan
ditandai dengan parade sampan tradisional yang dihiasi dengan berbagai ornamen
dan warna-warna yang menarik. Randai adalah kesenian khas dari Minangkabau,
yakni perpaduan antara seni bela diri dengan tarian yang diiringi musik
tradisional. Biasanya pertunjukkan ini berlangsung semalaman dan menceritakan
tentang legenda di daerah tersebut. Selain di Kuansing, Randai juga terdapat di
bagian lain Minangkabau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar